Serangan Israel di Jalur Gaza dan Tepi Barat semakin brutal. Setidaknya 10 warga Palestina dilaporkan tewas dan banyak lainnya terluka dalam serangan udara Israel di kamp pengungsi Jabalia di Gaza utara. Sementara itu, tiga bangunan tempat tinggal telah dibom di Rafah, dengan sedikitnya 29 orang tewas dan banyak lagi yang dikhawatirkan terjebak di bawah reruntuhan.
Situasi Gaza, Tepi Barat, dan sekitarnya terus memanas. Setidaknya 13 warga Palestina tewas dan 75 lainnya terluka dalam serangan udara Israel di kamp pengungsi Jabalia, di Gaza utara. Kamp pengungsi tersebut telah berulang kali diserang oleh pasukan Israel sejak perang dimulai pada 7 Oktober.
Di sisi lain, pasukan Israel telah melakukan jeda taktis di Janina, Rafah untuk “tujuan kemanusiaan”, namun warga sipil dilarang bergerak ke “Poros Salah al-Din” karena pertempuran sengit.
Di tempat lain, Pasukan Israel telah mengubah rumah sakit Al-Awda di Gaza utara menjadi barak militer dan menahan 240 orang di dalamnya. Serangan Israel terhadap Gaza selatan telah menewaskan sedikitnya 28 warga Palestina.
Komunitas Internasional dan PBB menyuarakan kemarahan dan ketidakpercayaan mereka terhadap situasi di rumah sakit di Gaza, di mana anak-anak yang baru pulih dari amputasi terbunuh dalam konflik yang sedang berlangsung. Di sisi lain, jumlah korban terus bertambah baik luka-luka maupun korban tewas.
Amerika Serikat (AS) dan koalisi 10 negara lainnya bersatu untuk “memadamkan” serangan rudal dan pesawat tak berawak (drone) Houthi di Laut Merah. Serangan Houthi tersebut telah meningkat sejak Oktober, sering meletusnya perang Israel ke Hamas di Gaza.