Batal Kiamat Batu Bara Cs?

by -106 Views
Batal Kiamat Batu Bara Cs?

Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) COP28 Dubai telah berakhir. Pelaksanaan agenda dunia yang khusus membahas permasalahan iklim untuk mencapai pengurangan emisi gas rumah kaca menghasilkan hasil yang tidak pasti.

Menurut Reuters, dalam draf kesepakatan iklim pada pertemuan puncak COP28 hari Senin (11/12/2023), berbagai langkah yang dapat diambil oleh negara-negara untuk memotong emisi gas rumah kaca disarankan.

Namun, draft tersebut tidak mencakup “penghentian” bahan bakar fosil seperti yang diminta oleh banyak negara. Hal ini tentunya menimbulkan perpecahan dan kecaman dari AS, Uni Eropa, dan negara-negara yang rentan terhadap perubahan iklim.

KTT tersebut tidak membicarakan lebih lanjut mengenai salah satu cara mengurangi emisi gas rumah kaca dengan mengakhiri penggunaan batu bara dan minyak yang dinilai memberikan sumbangan besar terhadap emisi.

Presiden COP28 Sultan Al Jaber mendesak hampir 200 negara yang hadir dalam pembicaraan tersebut untuk menyelesaikan kesepakatan sebelum KTT COP28 berakhir, khususnya pembicaraan mengenai penghentian bahan bakar fosil.

Dalam draf terbaru perjanjian COP28 mencantumkan delapan opsi yang dapat digunakan negara-negara untuk mengurangi emisi, termasuk: “Mengurangi konsumsi dan produksi bahan bakar fosil, dengan cara yang adil, teratur, dan merata sehingga mencapai nol emisi pada, sebelum, atau sekitar tahun 2050”.

Tindakan lain yang termasuk dalam daftar ini adalah meningkatkan kapasitas energi terbarukan sebanyak tiga kali lipat pada tahun 2030, “mengurangi penggunaan batu bara secara bertahap” dan meningkatkan teknologi termasuk teknologi untuk menangkap emisi CO2 agar tidak mencemari atmosfer.

Utusan Khusus AS untuk Perubahan Iklim John Kerry mengatakan pada pertemuan yang berlangsung sekitar tiga jam itu, bahwa rancangan perjanjian tersebut harus diperkuat.

“Kita tidak berada pada posisi yang seharusnya dalam hal teks. Banyak dari kita yang menyerukan dunia untuk menghentikan penggunaan bahan bakar fosil, dan hal itu dimulai dengan pengurangan yang signifikan pada dekade ini,” ungkapnya.