Panggilan untuk Pembentukan NATO Islam

by -5 Views

Seruan untuk membentuk aliansi pertahanan bersama negara-negara Muslim semakin kuat setelah serangan Israel ke sebuah kompleks perumahan di Doha yang menewaskan lima anggota Hamas dan seorang petugas keamanan Qatar. Mesir dan Iran memimpin usaha di pertemuan darurat Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Qatar untuk mendorong lahirnya pakta militer mirip NATO di kawasan Timur Tengah. Langkah ini dianggap sebagai langkah serius menuju pembentukan perjanjian pertahanan kolektif di dunia Islam dalam beberapa dekade. Para pemimpin Muslim menyoroti Israel sebagai sumber instabilitas regional dan memperingatkan tentang rentan operasi militer Israel di masa mendatang di Timur Tengah.

Pertemuan darurat OKI dipandang sebagai momentum penting untuk menguji apakah persatuan Muslim dapat diwujudkan melalui kerangka pertahanan bersama yang nyata. Mesir mengusulkan pembentukan komando militer gabungan berbasis di Kairo, sementara pejabat senior Iran mendorong koalisi yang lebih luas. Mohsen Rezaei, mantan komandan Garda Revolusi Iran, mengingatkan negara-negara seperti Arab Saudi, Turki, dan Irak bisa menjadi target berikutnya tanpa tindakan tegas dari blok Muslim. Seruan serupa datang dari ulama senior Iran, Jalal Razavi-Mehr, yang mendesak pembentukan angkatan bersenjata Islam dengan doktrin pertahanan dan ofensif bersama.

Pakistani, negara Muslim satu-satunya dengan senjata nuklir, mengajukan usulan pembentukan gugus tugas bersama untuk memantau tindakan Israel dan mempersiapkan langkah pencegahan dan ofensif yang terkoordinasi. Jika diadopsi, pakta pertahanan Muslim bergaya NATO berpotensi mengubah peta kekuatan di Timur Tengah dan menguji peran Amerika Serikat sebagai penjamin keamanan regional. Di sisi lain, dari kalangan diplomasi, suara hati-hati juga terdengar, menyebut masih terlalu dini untuk formalisasi pakta semacam itu, meskipun mengakui kondisi saat ini lebih kondusif dari sebelumnya.

Source link