Presiden Prabowo Subianto melakukan kunjungan kenegaraan ke China bersama rombongan yang terbang melalui Lapangan Udara Halim Perdanakusuma pada Selasa malam. Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menyatakan bahwa ada permintaan khusus dari pemerintah China, terutama untuk menghadiri parade militer. Sebelumnya, kunjungan ini sempat ditunda karena dinamika di dalam negeri, namun Prabowo akhirnya memutuskan untuk berangkat setelah memantau dan memimpin penyelesaian berbagai situasi di dalam negeri terkait demonstrasi dan kerusuhan.
Meskipun undangan seharusnya dimulai pada tanggal 31 Agustus, akhirnya Prabowo memutuskan untuk menunda keberangkatan karena situasi di dalam negerinya sendiri. Pengunduran diri ini disebabkan oleh pemerintah China yang sangat menginginkan kehadiran Prabowo, setidaknya dalam satu hari acara peringatan 80 tahun dan parade militer. Dalam keputusannya, Prabowo sangat mempertimbangkan kondisi di tanah air agar hubungan baik dengan pemerintah China tetap terjaga.
Kunjungan ini juga menjadi kesempatan untuk bertemu dengan Xi Jinping, Vladimir Putin, dan Kim Jong Un dalam parade militer yang diselenggarakan di Beijing. China akan memamerkan kehebatan militerannya dengan pertunjukan formasi pasukan, penerbangan lintas, dan pameran peralatan tempur berteknologi tinggi dalam acara megah yang berlangsung di Lapangan Tiananmen Beijing. Acara ini diharapkan berlangsung selama 70 menit tanpa kehadiran kepala negara lain yang sebelumnya menghadiri KTT Organisasi Kerja Sama Shanghai.