Fakta Pertemuan Trump dan Putin: Dampaknya pada Ukraina

by -32 Views

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin dijadwalkan untuk menggelar pertemuan puncak di Alaska pada 15 Agustus. Pertemuan ini diharapkan dapat menjadi langkah besar menuju penghentian perang Ukraina yang telah berlangsung sejak Februari 2022. Trump sebelumnya telah berusaha mediasi perdamaian, tetapi upaya tersebut belum membuahkan hasil. Beberapa putaran perundingan damai, panggilan telepon, dan kunjungan diplomatik belum menghasilkan terobosan.

Pertemuan kedua kepala negara ini menggunakan Alaska sebagai lokasi pertemuan karena alasan sejarah, karena wilayah ini pernah dibeli AS dari Rusia pada tahun 1867. Selain itu, Alaska terletak dekat dengan Rusia, hanya dipisahkan oleh Selat Bering, sehingga memiliki potensi kerja sama ekonomi besar. Meskipun demikian, rencana pertemuan tersebut memiliki hambatan terkait surat perintah penangkapan dari Mahkamah Pidana Internasional (ICC) terhadap Putin.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengusulkan agar pertemuan tersebut melibatkan tiga pihak, tetapi usul tersebut ditolak oleh Moskow. Sebelumnya, Rusia menegaskan bahwa pertemuan Putin-Zelensky hanya bisa dilakukan setelah adanya kesepakatan prinsip perdamaian. Pertemuan terakhir antara Trump dan Putin terjadi pada KTT G20 di Jepang pada tahun 2019, dan pertemuan sebelumnya di Helsinki pada tahun 2018 menuai kritik karena dianggap Trump membela Putin terkait campur tangan Rusia dalam Pemilu AS.

Dalam posisi negosiasi saat ini, Rusia menuntut Ukraina menarik pasukan dari wilayah yang dianeksasi, bersikap netral, tidak bergabung dengan NATO, dan menolak bantuan militer Barat. Sementara Ukraina menegaskan tidak akan mengakui klaim Rusia atas wilayahnya namun siap untuk kembali wilayah tersebut melalui diplomasi. Negotiasi antara kedua negara ini masih berlangsung, dengan Ukraina meminta jaminan keamanan dari pihak Barat.

Source link