Artikel:
Diskusi publik yang digelar dalam tema “Mewujudkan Kemandirian Antariksa Indonesia di Tengah Rivalitas Global” mencerminkan pentingnya peran Indonesia dalam tata kelola global. Ketua Pusat Studi Air Power Indonesia (PSAPI), Marsekal TNI (Purn.) Chappy Hakim menekankan bahwa antariksa kini menjadi bagian dari persaingan geopolitik global.
Menurut Chappy, fenomena ini menegaskan bahwa kemandirian antariksa sangat penting bagi Indonesia. Posisi Indonesia sebagai negara dengan prinsip bebas aktif harus digunakan untuk mendorong tata kelola antariksa yang bertanggung jawab, damai, dan inklusif.
Dalam diskusi publik tersebut, Chappy juga menekankan pentingnya memiliki kapasitas domestik yang kredibel dan koordinasi internal yang solid. Dengan keunggulan geografis sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki potensi untuk menjadi poros kegiatan keantariksaan dunia.
Pemanfaatan ruang antariksa dalam strategi ketahanan nasional sangat penting, termasuk dalam keamanan, pertahanan, sektor ekonomi, dan logistik. Tanpa kapasitas keantariksaan yang mandiri, Indonesia berisiko tergantung pada negara lain, yang dapat melemahkan ketahanan nasional di tengah persaingan global yang semakin intens.
Prof. Thomas Djamaluddin, Peneliti Ahli Utama BRIN / Kepala LAPAN 2014-2021, juga menyampaikan pentingnya proyeksi keantariksaan Indonesia. Indonesia dinilai memiliki potensi untuk menjadi new space faring country dan menjadi pemain penting dalam space economy yang terus berkembang.
Dengan teknologi yang terus melaju cepat, Indonesia perlu menguasai teknologi keantariksaan agar tidak hanya menjadi pasar layanan keantariksaan. Dengan kemandirian antariksa yang kuat, Indonesia dapat memainkan peran yang lebih aktif dalam tata kelola antariksa global dan meningkatkan posisinya di kancah internasional.
Sumber: Indonesia Dan Kemandirian Antariksa: Menjawab Tantangan Geopolitik Lewat RUU Pengelolaan Ruang Udara Nasional
Sumber: Ruang Antariksa Jadi Bagian Persaingan Geopolitik Global, Bagaimana Posisi Indonesia?
