Beberapa dealer mobil listrik BYD di Provinsi Shandong, China, mengalami kesulitan keuangan dan ditutup karena kebangkrutan. Media Jinan Times melaporkan sekitar 20 toko yang dikelola oleh Qiancheng Holdings telah kosong atau tutup, mengakibatkan lebih dari 1.000 konsumen yang belum menerima layanan purnajual. Dealer ini sebelumnya terkenal dengan omzet tahunan mencapai 3 miliar yuan atau sekitar US$416 juta. Pengguna mobil BYD di empat kota termasuk Jinan dan Weifang mulai membentuk kelompok perlindungan konsumen untuk mengamankan hak mereka karena dealer bangkrut. Meskipun Qiancheng menyalahkan perubahan kebijakan BYD sebagai pemicu tekanan keuangan, BYD menyalahkan ekspansi agresif Qiancheng sebagai penyebab krisis. Pasar otomotif China sedang menghadapi tekanan besar dengan tren penjualan langsung dan perlambatan daya beli konsumen, menyebabkan tekanan pada produsen, supplier, dan dealer. Meski BYD telah memberikan bantuan kepada Qiancheng, kebangkrutan ini menjelaskan kerentanan dealer terhadap gejolak pasar dan kebijakan perusahaan. Perkembangan ini mencerminkan kondisi pasar otomotif Tiongkok yang sedang mengalami tekanan dan persaingan yang ketat.
Kisah Menarik Jaringan Dealer BYD yang Tutup
