Mark Ruffalo mengungkap alasan sulitnya produksi film solo Hulk, yang disebabkan oleh isu hak cipta dan distribusi. Menurut Ruffalo, hak tayang Hulk masih dipegang oleh Universal Pictures, sehingga Marvel Studios kesulitan untuk memproduksi film solo tanpa melibatkan pihak Universal Pictures. Hal ini membuat situasi menjadi rumit, seperti yang dijelaskan oleh pemeran Bruce Banner tersebut.
Meskipun Mark Ruffalo belum mendapatkan kejelasan mengenai kemungkinan bermain dalam film solo Hulk lagi, dia tetap optimis bahwa suatu saat film solo Hulk pasti akan dibuat. Sebagai seorang aktor, Ruffalo merasa perlu untuk menjaga kesehatan agar siap kapan pun diminta untuk kembali memerankan karakter Hulk.
Hulk sendiri adalah pahlawan super fiksi dari Marvel Comics, diciptakan oleh Stan Lee dan Jack Kirby pada tahun 1962. Karakter ini merupakan representasi dari ketakutan pada era atom, yang berubah menjadi makhluk raksasa hijau dan kuat setelah terpapar radiasi gamma. Meskipun film Hulk tahun 2008 dengan judul Incredible Hulk kurang sukses, penampilan Mark Ruffalo sebagai Dr. Bruce Banner dalam film-film MCU, seperti The Avengers (2012), Avengers: Age of Ultron (2015), Thor: Ragnarok (2017), dan Avengers: Endgame (2019), membuatnya menjadi karakter penting dalam Marvel Cinematic Universe.
Selain itu, Hulk juga dikabarkan akan muncul dalam film Spider-Man: Brand New Day yang sedang dalam proses syuting. Meski masih ada kendala hak cipta dan distribusi, harapan penggemar untuk melihat film solo Hulk kembali diproduksi tetap tinggi.
