Pentingnya Diplomasi Perdagangan untuk Membuka Akses Pasar

by -70 Views

Dalam sebuah diskusi di acara Trade Expo Indonesia (TEI) 2025, Atase Perdagangan Amerika Serikat, Ranitya Kusumadewi, menggarisbawahi strategi akses pasar ke depan dengan menggunakan diplomasi perdagangan. Khususnya dalam konteks larangan ekspor udang Indonesia ke Amerika Serikat (AS), dia menegaskan perlunya mempertahankan branding udang Indonesia sebagai produk yang aman dan berkelanjutan. Kolaborasi dan komitmen dalam menyediakan produk udang yang sehat, aman, dan ramah lingkungan menjadi kunci penting.

Ranitya juga menyoroti pentingnya kemitraan dengan pihak terkait di AS seperti importir dan asosiasi importir, mengingat preferensi konsumen di AS yang cenderung berubah. Konsumen AS kini sangat memperhatikan eco-certificate, di mana 61% dari mereka bersedia membayar lebih untuk udang yang memiliki sertifikat tersebut. Untuk memperkuat posisi pasar udang Indonesia di AS, pendekatan terintegrasi dan promosi yang efektif diperlukan.

Di sisi lain, Direktur Ikan Payau KKP, Fernando Jongguran Simanjutak, menyatakan bahwa Indonesia tetap menjaga kualitas udangnya meskipun isu terkait udang dan hasil laut selalu muncul. Dia menekankan Indonesia selalu berupaya menghasilkan udang premium dan berkualitas. Fernando juga berharap masyarakat internasional tetap percaya dan mengkonsumsi udang dari Indonesia.

Dalam upaya menjaga kualitas udang Indonesia, Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim, Dandy Satria Iswara, menyoroti pentingnya kolaborasi dengan semua stakeholder terkait, termasuk akademisi. Dengan demikian, industri udang Indonesia dapat terus berkembang dan dikenal di tingkat internasional. Tujuan utamanya adalah memastikan bahwa udang Indonesia tetap mempertahankan kualitasnya di mata pasar global.

Source link