Band GIGI akhirnya kembali ke industri musik dengan merilis album baru setelah 10 tahun vakum. Dengan judul Forever In the Air, album ini memiliki keistimewaan karena direkam di studio yang sebelumnya digunakan oleh The Rolling Stones dan Muse. GIGI melakukan proses rekaman di Power Station at Berklee NYC, Amerika Serikat, yang merupakan studio legendaris bagi musisi dunia termasuk John Mayer, Paul McCartney, Madonna, dan Bruno Mars.
Yang menarik, GIGI memilih untuk menggunakan metode rekaman klasik dengan pita analog dalam pembuatan album ini. Mereka ingin menghidupkan nuansa organik yang sering kali hilang dalam proses rekaman musik modern yang cenderung digital. Dewa Budjana, gitaris GIGI, mengakui bahwa proses ini memang sedikit merepotkan, namun baginya, musik adalah tentang pendengaran bukan hanya visual.
Dalam album baru ini, Forever In The Air, GIGI memulai dengan lagu pembuka Menari-nari dan Semua Kan Terjawab. Album ke-25 mereka ini akan terdiri dari 9 track dengan sentuhan pop rock yang kental. Dengan perjalanan karir yang dimulai pada tahun 1994 dengan album Angan, GIGI telah mencapai puncak popularitas dengan album kedua mereka, Dunia (1995).
Meskipun telah mengalami perubahan formasi pada awal kariernya, GIGI kini memiliki formasi yang stabil dengan anggota seperti rmand Maulana (vokal), Dewa Budjana (gitar), Thomas Ramdhan (bass), dan Gusti Hendy (drum). Meskipun vakum dalam merilis album selama 10 tahun, GIGI tetap aktif dalam melakukan konser off air di berbagai kota di Indonesia. Dengan rilis album terbaru ini, GIGI semakin menunjukkan keberadaannya dalam dunia musik tanah air.





