Greta Thunberg Dikritik Israel, Kontroversi Cium Bendera

by -203 Views

Aktivis iklim terkenal, Greta Thunberg, dilaporkan menjadi korban penganiayaan oleh pasukan Israel selama berada dalam tahanan. Hal ini terjadi setelah flotilla bantuan Gaza yang membawanya ditahan oleh pasukan Israel, bersama dengan 450 orang lainnya. Para aktivis yang ikut dalam “Gaza Sumud Flotilla” mulai memberikan kesaksian mengenai perlakuan buruk yang mereka terima saat berada dalam tahanan Israel.

Jurnalis Turki, Ersin Celik, juga peserta flotilla, mengklaim bahwa Greta Thunberg disiksa oleh pasukan Israel. Ia menyatakan bahwa Thunberg dipaksa mencium bendera Israel, tindakan yang dianggap sebagai penghinaan dan propaganda. Kesaksian Celik ditambah dengan laporan dari aktivis lain, seperti Windfield Beaver dari Amerika, yang menuduh bahwa Thunberg digunakan sebagai alat propaganda oleh pihak Israel.

Selain Thunberg, aktivis lain juga mengalami perlakuan tidak manusiawi selama ditahan. Aktivis Malaysia, Hazwani Helmi, menyatakan bahwa para tahanan tidak diberi air, makanan, atau obat-obatan yang mereka butuhkan. Kondisi ini dianggap sebagai perlakuan yang tidak manusiawi dan tidak etis.

Merespons tuduhan tersebut, Kementerian Luar Negeri Israel menyatakan bahwa semua aktivis dalam keadaan aman dan sehat setelah flotilla mereka dihentikan. Mereka bahkan membagikan video Greta Thunberg untuk membuktikan klaim mereka. Namun, para aktivis masih bersikeras bahwa video tersebut adalah bagian dari propaganda dan tidak mencerminkan kebenaran yang mereka alami selama ditahan oleh pasukan Israel.

Source link