Bank Dunia Beralih ke Yuan China: Dolar AS Ditinggalkan

by -4 Views

Lebih dari 1.700 bank di seluruh dunia kini memilih untuk menggunakan yuan melalui Sistem Pembayaran Antarbank Lintas Batas (Cross-Border Interbank Payment System/CIPS) yang dijalankan oleh China. Fenomena ini dianggap sebagai pertanda yang kuat terkait penurunan dominasi dolar AS dalam perdagangan global. Menurut data dari The Economist, CIPS telah memproses transaksi lintas batas senilai 175 triliun yuan pada tahun 2024, meningkat 43% dibandingkan tahun sebelumnya. Jaringan ini juga telah melibatkan peserta dari berbagai negara seperti Turki, Mauritius, Uni Emirat Arab (UEA), serta telah melakukan ekspansi ke wilayah Afrika dan Timur Tengah.

Seiring dengan melemahnya dolar AS, yuan kembali menunjukkan kebangkitannya. Nilai mata uang Paman Sam turun sebesar 7% sejak awal tahun, mencatat performa tahun terburuk sejak tahun 1973. Beberapa faktor yang menyebabkan hal ini antara lain kebijakan perdagangan yang fluktuatif oleh Presiden Donald Trump, defisit fiskal yang semakin melebar, serta ancaman terhadap independensi The Federal Reserve.

Berbeda dengan SWIFT yang banyak menggunakan dolar sebagai basisnya, CIPS memungkinkan transaksi diselesaikan secara langsung dalam yuan. Hal ini memberikan keuntungan bagi eksportir, produsen, dan mitra dagang China untuk dapat menghindari penggunaan dolar secara keseluruhan. Han Kwee Juan, Head of Institutional Banking Group DBS, mengonfirmasi fenomena ini dengan menyatakan bahwa semakin banyak eksportir China yang menuntut penyelesaian transaksi dalam yuan.

Perubahan ini sesuai dengan langkah yang diambil oleh anggota BRICS yang semakin memperkuat cadangan emas, melakukan pembayaran dengan menggunakan mata uang lokal, serta membahas sistem keuangan yang tidak tergantung pada pasar Treasury AS. Para analis pun mengingatkan bahwa jika tren ini terus berlanjut, permintaan terhadap dolar di luar negeri dapat melemah secara signifikan, yang kemudian dapat memicu tekanan inflasi di Amerika Serikat. Kebangkitan CIPS juga menjadi penanda bahwa pusat kekuatan finansial dunia sedang beralih ke Asia, serta memperkuat posisi yuan sebagai salah satu aset utama dalam sistem moneter internasional.

Source link