Presiden Prabowo Subianto memutuskan untuk menunda menghadiri undangan pemerintah China. Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, mengumumkan hal ini melalui video resmi terkait agenda luar negeri Presiden pada bulan September 2025. Keputusan tersebut diambil karena adanya undangan lain yang bersamaan, termasuk sidang tahunan PBB di New York, yang dianggap lebih strategis untuk diikuti oleh Presiden. Pertimbangan lain adalah dinamika dalam negeri yang perlu dipantau dan diatasi sebelum membuat perjalanan ke luar negeri.
Menteri Sekretaris Negara menyatakan bahwa Presiden Prabowo Subianto dengan rendah hati meminta maaf kepada pemerintah Tiongkok karena belum bisa menghadiri undangan tersebut. Keputusan ini menunjukkan fokus pemerintah pada stabilitas dan penyelesaian isu domestik sambil tetap menjaga hubungan baik dengan mitra internasional. Sebagai informasi tambahan, Presiden Prabowo adalah salah satu dari 26 kepala negara yang diundang oleh Presiden China Xi Jinping untuk menghadiri parade militer di Beijing pada tanggal 3 September 2025.
