Yayasan Paseban Rayakan Hari Jadi dengan Dukungan Pemerintah

by -64 Views

Pada sore yang penuh kehangatan di lantai dua Blok 4 Gedung Manggala Wanabakti, Yayasan Paseban (Pelestarian Alam dan Sentra Edukasi Berkelanjutan) merayakan hari jadi pertamanya sambil memperkenalkan kantor terbaru mereka dengan suasana dukungan untuk konservasi lingkungan yang terasa begitu kuat.

Di antara para tamu undangan, tampak Staf Khusus Menteri Kehutanan, Andi Saiful Haqdan, serta Kepala BP2SDM, Indra Exploitasia, hadir sebagai bentuk nyata dukungan pemerintah dalam menguatkan gerakan Yayasan Paseban yang terintegrasi dengan agenda konservasi nasional.

Andy Utama, selaku pendiri dan Ketua Pembina Yayasan Paseban, memaparkan sejumlah hasil selama perjalanan setahun. Beliau mengungkapkan bahwa upaya kolektif bersama staf dan ranger telah sukses menanam 17.000 pohon spesies lokal maupun endemik asal Jawa Barat.

Penggunaan Teknologi dalam Konservasi Modern

Salah satu inovasi utama yang diperkenalkan Yayasan Paseban adalah penerapan metode tagging serta pemetaan pohon secara digital melalui Google Earth, memungkinkan pelacakan tumbuh kembang secara efisien. Dengan sistem ini, setiap pohon tidak hanya sekadar ditanam, melainkan juga dipantau dan dirawat berkelanjutan. Andy menuturkan ikatan emosional dengan alam sebagai elemen penting; setiap pohon dianggap sebagai penghubung rasa cinta manusia dengan lingkungan.

Tak hanya di sisi kehutanan, Yayasan Paseban juga mengembangkan program penangkaran burung berbasis nirlaba untuk menjaga populasi burung lokal dan endemik, terutama di kawasan Megamendung. Setelah mendapat restu formal dari Balai Besar KSDA Jawa Barat, burung hasil penangkaran secara bertahap dilepasliarkan kembali ke habitatnya untuk menjaga keseimbangan ekosistem.

Kolaborasi antara Pemerintah dan Praktisi Konservasi

Sambutan dari Andi Saiful Haq membawa pesan dari Menteri Kehutanan, bahwa upaya perlindungan alam harus didasari semangat pantang menyerah dalam menghadapi degradasi lingkungan. Ia mengutip pemikiran Pramoedya Ananta Toer, bahwa kerusakan yang dialami akibat tangan manusia dapat diperbaiki melalui kerja bersama manusia pula.

Sementara itu, menurut Wiratno, mantan Dirjen KSDAE, hasil yang dicapai Yayasan Paseban memiliki makna penting secara strategis untuk kawasan Cagar Biosfer Cibodas, khususnya Megamendung yang berperan vital sebagai zona transisi kaya keanekaragaman hayati. Target awal penanaman 10.000 pohon berhasil dilampaui hingga 17.000 pohon, mengelola 276 hektar lahan bersama Perum Perhutani. Ini adalah kontribusi besar bagi ekologi dan pelestarian budaya ke generasi berikutnya.

Peringatan ulang tahun Yayasan Paseban kali ini menegaskan bahwa keberhasilan konservasi tidak hanya diukur melalui jumlah pohon yang berhasil ditanam, namun juga melalui dedikasi, inovasi teknologi, dan rasa cinta terhadap alam yang melekat dalam setiap langkahnya.

Sumber: Surga Konservasi Di Megamendung: Hutan Dan Burung Endemik Terjaga
Sumber: Megamendung Jadi Surga Konservasi: Pohon Dan Burung Endemik Dirawat Dengan Hati