Pertemuan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto di Singapura untuk merayakan Hari Kemerdekaan yang ke-80 pada hari Sabtu (9 Agustus) tidak hanya disambut dengan hangat, tetapi juga dengan kebanggaan dari warga Indonesia yang tinggal di negara tersebut—hanya beberapa hari menjelang Hari Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus. Bendera kecil Indonesia dan Singapura berkibar sejalan saat anggota diaspora, warga negara Indonesia, dan mahasiswa memenuhi lobi hotel, menyambut Presiden dengan sorak-sorai dan tepuk tangan. Di tengah kerumunan, Cindy Claresta, yang mewakili masyarakat Indonesia di Singapura, menyampaikan pesan tulus untuk tanah air. Ia berharap Indonesia akan terus berhasil, tumbuh dengan cepat, dan melihat perbaikan besar dalam bidang pendidikan. Dia menambahkan bahwa pencapaian Indonesia selama tahun terakhir telah membentuk fondasi yang kuat untuk masa depan. Selain itu, dia juga menekankan bahwa banyak pencapaian yang telah Indonesia raih tahun ini, dan ke depannya, kami berharap bakat-bakat baru akan terus muncul dalam perjalanan kami menuju Indonesia Emas 2045. Cindy menutup pidatonya dengan keriuhan yang menggugah semangat penonton. “Selamat Hari Kemerdekaan ke-80, Indonesia! Merdeka!” serunya, yang kemudian diikuti dengan tepuk tangan dan sorak sorai meriah dari mereka yang hadir. Saat itu menjadi gambaran menarik tentang diplomasi antarmanusia—bukti bahwa, jauh dari tanah air, cinta akan tanah air hanya semakin tumbuh kuat, terutama ketika menyambut pemimpin bangsa selama momentum bersejarah.
Prabowo Welcomed in Singapore: Indonesians Abroad Celebrate Independence Day
