Kisah Pilu UMKM Kopi RI: Tarif AS 19%

by -67 Views

Kebijakan tarif impor 19% dari pemerintah Amerika Serikat telah mempengaruhi eksportir dalam negeri, termasuk UMKM seperti Teluk Gayo, produsen kopi binaan Bank Indonesia. Tarif impor ini membuat mereka kesulitan menjaga daya saing produknya di pasar global. Para pembeli dari Amerika Serikat juga menuntut agar harga biji kopi termasuk dalam tarif impor, yang membuat margin keuntungan menjadi sangat tipis hingga berisiko merugi. Hal ini mengakibatkan Teluk Gayo harus membatalkan pengiriman ke Amerika Serikat.

Mayoritas produksi Teluk Gayo diekspor ke luar negeri, termasuk ke China, Jepang, dan Amerika Serikat. Dengan terhambatnya akses ke pasar Amerika Serikat, pemilik Teluk Gayo, Iqbal Arisa, berharap pemerintah dapat membuka akses ke pasar-pasar baru di kawasan lain seperti Asia Selatan, Asia Tengah, bahkan Eropa. Pasar kopi domestik juga dinilai masih belum sekuat pasar luar negeri dari sisi permintaan, khususnya dalam hal preferensi produk.

Selain itu, Menteri Perdagangan, Budi Santoso, sedang melakukan negosiasi dengan Amerika Serikat untuk memberikan tarif impor 0% bagi beberapa komoditas unggulan Indonesia, termasuk kopi. Komoditas seperti kakao, minyak sawit mentah, dan kopi sedang diperjuangkan untuk mendapat tarif ekspor nol persen. Dengan berbagai usaha dan harapan ini, diharapkan pasar ekspor kopi dari Indonesia dapat tetap bersaing di tengah kebijakan tarif impor yang diberlakukan.

Source link