Hamas Tawarkan Buka Akses untuk Sandera Israel

by -66 Views

Hamas siap memberikan bantuan kemanusiaan bagi para sandera di Gaza asalkan Israel menghentikan serangan udara dan membuka koridor kemanusiaan permanen. Pernyataan ini disampaikan pada Minggu (3/8/2025) dan telah menarik perhatian internasional terhadap kondisi para sandera yang semakin memburuk. Hamas bersedia berkoordinasi dengan Palang Merah Internasional (ICRC) untuk pengiriman bantuan jika Israel memenuhi syarat-syarat tersebut.

Pernyataan ini datang setelah Hamas merilis video kedua menampilkan Evyatar David, sandera Israel, yang dalam kondisi kurus dan menggali lubang yang disebutnya sebagai kuburan sendiri. Video ini mencetuskan kemarahan di negara Barat dan meningkatkan tekanan internasional terhadap Hamas. Negara-negara seperti Prancis, Jerman, Inggris, dan Amerika Serikat mengutuk perlakuan tersebut sebagai tidak manusiawi, sementara Pemerintah Israel telah meminta pertemuan khusus Dewan Keamanan PBB untuk membahas keadaan para sandera.

Di sisi lain, situasi kemanusiaan di Gaza semakin memprihatinkan dengan laporan kematian akibat kelaparan dan malnutrisi. Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan 175 kematian termasuk 93 anak-anak sejak awal perang dimulai. Israel telah mengizinkan bantuan, seperti bahan bakar, masuk ke Gaza, meskipun badan-badan PBB menekankan bahwa langkah tersebut belum mencukupi. Mereka menanggap Israel untuk memperluas akses bantuan dan mempercepat distribusi untuk menghindari bencana kelaparan yang lebih luas di Gaza.

Perang Gaza dimulai pada 7 Oktober 2023 ketika Hamas menyerang Israel selatan dan menyandera puluhan warga. Israel membalas dengan serangan militer besar-besaran, menyebabkan ribuan warga Palestina tewas. Netanyahu telah meminta Palang Merah untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada para sandera, namun akses ke mereka masih terbatas. Hingga kini, masih ada 50 sandera yang ditahan di Gaza, sehingga tekanan terhadap Hamas terus meningkat untuk menyediakan kebutuhan kemanusiaan para sandera secara segera.

Source link