Slovenia menjadi negara Uni Eropa pertama yang mengumumkan larangan perdagangan senjata dengan Israel terkait konflik di Gaza. Langkah ini diambil sebagai bentuk dukungan kepada Palestina dan untuk mengakhiri pertempuran di Gaza secepat mungkin. Pemerintah Slovenia, yang telah mengkritik Israel sebelumnya, menyatakan bahwa keputusan ini diambil secara independen tanpa tekanan dari pihak manapun.
Sejak Oktober 2023, Slovenia tidak mengeluarkan izin untuk ekspor senjata dan peralatan militer ke Israel akibat konflik yang terus berlanjut. Negara tersebut juga melarang dua menteri sayap kanan Israel masuk ke wilayahnya, sebagai langkah tambahan mengikuti pengakuan negara Palestina oleh Parlemen Slovenia pada Juni 2024. Langkah-langkah ini sebagian besar dipicu oleh kecaman terhadap pengeboman Israel di Gaza setelah serangan Hamas pada Oktober 2023 yang telah menewaskan ribuan warga sipil di wilayah Palestina.
Slovenia mengambil tindakan ini sebagai respons terhadap ketidakmampuan Uni Eropa untuk mengambil langkah konkret dalam hal ini akibat adanya perselisihan dan perpecahan internal. Dengan demikian, Slovenia menjadi pionir di Uni Eropa dalam menerapkan kebijakan larangan perdagangan senjata dengan Israel sebagai bentuk dukungan kepada Palestina dalam upaya mengakhiri konflik di Gaza.