Pertemuan trilateral antara para petinggi militer Korea Selatan (Korsel), Amerika Serikat (AS), dan Jepang di Seoul bertujuan untuk memperkuat kerja sama keamanan di tengah meningkatnya ketegangan di kawasan Asia Timur. Dalam pertemuan tersebut, Jenderal Dan Caine dari AS bertemu dengan Ketua Gabungan Kepala Staf Korsel Jenderal Kim Myung-soo dan Kepala Staf Gabungan Jepang Jenderal Yoshihide Yoshida.
Ketiga pejabat militer tersebut menyampaikan kekhawatiran terhadap kerja sama militer antara Moskow dan Pyongyang, serta potensi alih teknologi militer dari Rusia ke Korut. Mereka mendesak Korut untuk menghentikan aktivitas ilegal, termasuk dukungan militer terhadap Rusia. Jenderal Caine juga menyoroti ekspansi militer Korut dan China yang ambisius.
Selain itu, ketiga negara juga menggelar latihan udara gabungan di wilayah udara sekitar Pulau Jeju, Korsel, dengan melibatkan pesawat pengebom strategis AS, B-52H. Meskipun AS menempatkan sekitar 28.500 personel militer di Korea Selatan, Presiden Donald Trump mengkritik Korsel atas pembayaran yang dianggapnya kurang adil. Ia bahkan mengancam akan memberlakukan tarif 25% terhadap Korsel jika tidak tercapai kesepakatan dagang baru.