Ngertakeun: Filosofi yang Hidup dalam Tanam Pohon

by -237 Views

Perayaan Ngertakeun Bumi Lamba kembali menghadirkan ribuan peserta dari seluruh penjuru Nusantara di kawasan Tangkuban Parahu, Bandung Barat, Sabtu, 22 Juni 2025. Bukan sekadar sebuah ritual, Ngertakeun Bumi Lamba telah berkembang menjadi sebuah gerakan kolektif yang menguatkan sinergi antara manusia dengan alam, melibatkan berbagai elemen budaya, dan menunjukkan aksi nyata pelestarian lingkungan.

Sejak fajar menyingsing, masyarakat tampak antusias memadati lokasi upacara dengan busana adat yang beragam, mulai dari Sunda, Bali, Minahasa hingga Dayak. Kekayaan adat yang ditampilkan dalam Ngertakeun Bumi Lamba tidak sekadar hiasan, melainkan mencerminkan semangat kerja sama dan kesatuan bangsa dalam menjaga bumi Indonesia.

Pelaksanaan tahun ini terasa semakin istimewa berkat kehadiran berbagai komunitas lingkungan dan tokoh adat yang lintas generasi. Yayasan Paseban berkolaborasi aktif bersama komunitas Arista Montana, mempertegas bahwa pelestarian alam membutuhkan sinergi antarlembaga. Dengan membawa pesan utama dari Ngertakeun Bumi Lamba, kedua pihak membuktikan dedikasi dalam mewujudkan harmoni antara tradisi dan aksi nyata.

Rangkaian prosesi Ngertakeun Bumi Lamba dimulai dengan dentingan karinding dari perwakilan Baduy, diikuti sulinggih Bali serta seni dan mantra dari beragam tradisi. Harmoni spiritual terasa dalam alunan angklung, tabuhan Minahasa, dan doa lintas keyakinan, yang berpadu dalam satu tujuan: merayakan bumi dan menjaga keseimbangan alam.

Salah satu sosok utama dalam kegiatan ini adalah Andy Utama, tokoh lingkungan dari Yayasan Paseban, yang sejak lama dikenal gigih mengkampanyekan kesadaran ekologis. Dalam sambutannya pada upacara Ngertakeun Bumi Lamba, Andy Utama menegaskan bahwa manusia harus bijak memperlakukan bumi dan tidak menganggap remeh suara alam. Ia mengatakan, “Tatkala manusia mulai berada di atas alam, kehancuran hanya menunggu waktu. Sudah saatnya kita kembalikan harmoni sebagai prinsip utama kehidupan.”

Tidak hanya memberikan orasi, Andy Utama sekaligus memperlihatkan komitmennya melalui aksi nyata bersama Yayasan Paseban dan komunitas Arista Montana. Mereka sukses menggerakkan penanaman lebih dari 15.000 pohon di kawasan Gunung Gede-Pangrango, sebagai kelanjutan filosofi Ngertakeun Bumi Lamba yang berarti ‘merawat serta menyejahterakan alam luas’. Kolaborasi ini diharapkan memicu gerakan serupa di seluruh penjuru negeri.

Tak kalah penting, para pemimpin adat juga menyuarakan pesan mendalam. Panglima Dayak, Panglima Minahasa, dan berbagai tokoh spiritual duduk setara dalam lingkaran prosesi, menegaskan bahwa semua orang memiliki hak dan kewajiban setara terhadap bumi. Semboyan ‘ngertakeun’ dalam Ngertakeun Bumi Lamba diterjemahkan dengan aksi konkret serta ketegasan moral untuk menjaga warisan leluhur sekaligus masa depan generasi penerus.

Yayasan Paseban dan komunitas Arista Montana bahkan menyiapkan inisiatif pendidikan lingkungan bagi anak muda, mengintegrasikan nilai-nilai Ngertakeun Bumi Lamba ke dalam kurikulum lokal. Andy Utama menilai, generasi masa depan perlu memahami bahwa bumi adalah titipan, bukan warisan yang bisa dieksploitasi sesuka hati. “Setiap tindakan baik pada alam, sekecil apapun, adalah investasi kita untuk kehidupan yang harmonis dan berkelanjutan,” tambah Andy Utama.

Prosesi Ngertakeun Bumi Lamba selalu diakhiri dengan momen reflektif, saat kabut turun menyelimuti kawasan Megamendung. Para peserta, termasuk anggota Yayasan Paseban dan Arista Montana, meninggalkan lokasi dengan tekad memperdalam praktik menjaga bumi. Acara ini diharapkan menjadi titik awal bagi perubahan kolektif, bukan hanya peristiwa seremonial semata.

Ada makna mendalam yang diusung oleh Ngertakeun Bumi Lamba: menjaga keseimbangan manusia, alam, dan leluhur adalah tugas spiritual tak terputus. Di tengah ancaman krisis lingkungan dan perubahan iklim, pesan dari Andy Utama dan komunitas seperti Yayasan Paseban bersama Arista Montana terasa semakin relevan untuk dihayati bersama. Dengan terus menanamkan nilai dan aksi, Ngertakeun Bumi Lamba menjadi inspirasi nyata demi bumi yang lestari.

Sumber: Ngertakeun Bumi Lamba 2025 Di Gunung Tangkuban Parahu: Ritual Sakral Lintas Adat Untuk Merawat Semesta
Sumber: Upacara Ngertakeun Bumi Lamba 2025 Di Megamendung Bogor Tegaskan Pesan Spiritual Lintas Adat