Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, akhirnya muncul di depan publik setelah perang 12 hari antara Iran dan Israel. Sebagai pemimpin tertinggi di Iran, Khamenei mendapatkan pengamanan ketat di dalam bunker selama perang karena ancaman terhadap keselamatannya. Kemunculannya kembali di hadapan publik terjadi saat menghadiri upacara berkabung pada malam Asyura di Teheran. Meskipun belum ada laporan resmi mengenai pernyataan publik yang dibuatnya, televisi pemerintah Iran menyiarkan gambar Khamenei melambaikan tangan kepada kerumunan.
Selama perang, Presiden AS Donald Trump memberikan peringatan kepada Khamenei melalui media sosial. Trump juga membantu Israel mengebom lokasi nuklir Iran, menarik AS ke dalam konflik tersebut. Meskipun AS mengetahui keberadaan Khamenei, tidak ada rencana untuk membunuhnya setidaknya untuk saat ini. Khamenei terakhir kali membuat pernyataan publik sebelum gencatan senjata dimulai, di mana dia menekankan bahwa Iran telah memberikan “tamparan di wajah Amerika” dengan serangan terhadap pangkalan udara AS di Qatar.
Selama konflik dengan Israel, Iran melaporkan lebih dari 900 kematian dan ribuan luka. Iran juga mengonfirmasi kerusakan pada fasilitas nuklirnya serta menolak akses pengawas nuklir PBB ke fasilitas tersebut. Masih belum jelas seberapa parah kerusakan tersebut dan apakah Iran berencana untuk melanjutkan negosiasi dengan AS mengenai program nuklirnya. Pemimpin tertinggi Iran ini merupakan tokoh yang sangat dihormati di negaranya dan berperan penting dalam mengambil keputusan terkait negara.