Update Perang Dagang AS: Kebijakan Trump yang Mulai Melunak

by -58 Views

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan perubahan besar dalam pendekatan perdagangan global negaranya dengan mengesampingkan rencana semula untuk melakukan puluhan kesepakatan dagang bilateral. Mulai Jumat (4/7/2025), Washington akan mengirimkan surat resmi kepada negara-negara mitra dagang untuk memberitahukan tarif impor baru yang akan mereka hadapi saat memasukkan barang ke pasar AS. Trump menegaskan bahwa proses kesepakatan dengan lebih dari 170 negara menjadi rumit, sehingga dia memilih untuk menetapkan tarif impor dalam kisaran 20% hingga 30% untuk sejumlah negara sekaligus.

Selain itu, AS mulai melonggarkan pembatasan ekspor ke China, termasuk untuk perangkat lunak desain chip dan etana, sebagai langkah untuk meredakan ketegangan dagang antara kedua negara. Lalu, Trump mengumumkan telah mencapai kesepakatan dagang dengan Vietnam, dengan penurunan tarif impor hingga 20%. Namun, barang Vietnam yang merupakan hasil “rerouting” dari negara lain akan dikenakan tarif lebih tinggi.

Pembicaraan dagang dengan Jepang memburuk, dan Trump berencana menaikkan tarif hingga 30% atau lebih. Uni Eropa sudah siap menerima tarif sebesar 10% untuk sebagian besar ekspornya ke AS, dengan negosiasi masih berlanjut. Kanada membatalkan pajak layanan digital yang akan dikenakan pada perusahaan teknologi AS, membuka peluang untuk melanjutkan pembicaraan dagang dengan AS.

Perusahaan Eropa seperti Mercedes-Benz dan LVMH menekan Uni Eropa agar merundingkan kesepakatan dagang dengan AS untuk menghindari tarif yang lebih tinggi. Menteri Keuangan AS memperingatkan sekitar 100 negara akan dikenakan tarif “timbal balik” sebesar 10% jika tak ada kesepakatan dagang dengan AS sebelum 9 Juli. Semua perubahan ini terjadi dalam konteks perang dagang global yang terus meningkat, menciptakan ketidakpastian bagi pasar global.

Source link