Filosofi Pacu Jalur Kuantan Singingi: Peninggalan Budaya yang Mempesona

by -217 Views

Perlombaan perahu tradisional Pacu Jalur kembali memikat perhatian publik belakangan ini. Video aksi para pendayung cilik yang mengayunkan tubuhnya dengan kompak di Sungai Kuantan, Riau, viral di media sosial dan menarik minat kreator konten mancanegara. Pacu Jalur bukan sekadar ajang perlombaan, melainkan cerminan nilai-nilai kebersamaan, semangat juang, dan penghormatan terhadap alam. Ritual khusus dilakukan sebelum pembuatan perahu khas Kuantan untuk menghormati alam. Jalur biasanya diawaki oleh 50 hingga 60 orang dengan peran penting bagi masing-masing anggota tim. Anak Coki, yang umumnya diisi oleh anak-anak, memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan dan kestabilan perahu. Gerakan tari Anak Coki memiliki makna filosofis tersendiri, seperti penghormatan kepada sungai dan rasa syukur atas keselamatan. Festival Pacu Jalur selalu ditunggu-tunggu oleh banyak orang, termasuk wisatawan, karena keunikan dan maknanya yang kaya. Aksi lincah para penari cilik di atas perahu viral di media sosial, terutama lewat tren “Aura Farming” yang menampilkan kepercayaan diri dan gerakan khas mereka. Irama musik tradisional yang mengiringi jalur juga menggambarkan semangat perjuangan dan kebersamaan yang menjadi napas utama Pacu Jalur.

Source link