Penyalahgunaan narkoba terus meningkat setiap tahun di Indonesia, demikian disampaikan oleh Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Marthinus Hukom. Dalam upaya pemberantasan narkoba, BNN telah menerapkan strategi terbaik, termasuk penguatan intelijen untuk mengungkap kasus narkoba. Sejak awal tahun 2025, BNN telah berhasil mengungkap lebih dari 6 ton narkoba yang siap edar.
Barang bukti yang dimusnahkan berasal dari 34 kasus yang diungkap oleh BNN dari berbagai wilayah di Indonesia. Jumlah total narkotika yang dimusnahkan mencapai sekitar 593,80 kilogram dengan nilai estimasi mencapai Rp600 hingga Rp700 miliar. Marthinus juga menekankan pentingnya pemberantasan narkoba untuk melindungi masyarakat, mengingat dampak negatif yang ditimbulkan oleh penyalahgunaan narkoba.
Operasi pemberantasan narkoba dilakukan secara lintas provinsi dan melibatkan kerjasama antara BNN, aparat kepolisian, TNI, dan Bea Cukai. Tujuan operasi bukan hanya menangkap pelaku tetapi juga memutus jaringan distribusi narkoba. Marthinus menegaskan pentingnya efek jera dan kerusakan jaringan distribusi narkoba untuk melindungi masyarakat dan mencegah penyalahgunaan narkoba di Indonesia.
Dampak dari keberhasilan BNN dalam mengungkap kasus narkoba, tidak hanya dari segi nilai ekonomi tetapi juga dalam menyelamatkan banyak nyawa. Upaya pemberantasan narkoba oleh BNN terus dilakukan dengan kerjasama lintas institusi dan operasi di berbagai jalur masuk, distribusi, dan titik penyebaran narkoba. Dengan demikian, BNN berkomitmen untuk terus mengungkap kasus narkoba demi melindungi masyarakat Indonesia dari bahaya penyalahgunaan narkoba.
