Isu tentang rencana Iran untuk menutup lalu lintas kapal di Selat Hormuz sebagai akibat perang Israel-Iran yang semakin memanas setelah serangan Amerika Serikat terhadap fasilitas nuklir Iran telah menimbulkan kekhawatiran global terhadap kenaikan harga minyak mentah di pasar dunia. Kondisi di Timur Tengah diprediksi dapat meningkatkan harga minyak hingga melebihi USD 100 per barel jika situasi tidak segera tertangani dengan baik. Menurut Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Arcandra Tahar, konflik geopolitik yang semakin memanas dan respons dari negara-negara terkait harus diiringi dengan upaya untuk memastikan keamanan energi. Berbagai negara di seluruh dunia mempunyai strategi masing-masing dalam mencapai “energy security”, mulai dari strategi politik, kebijakan militer, hingga menjaga jalur distribusi energi serta pengaruh dari perubahan pemimpin yang bisa memicu ketegangan di kawasan. Untuk memahami lebih dalam pandangan para ahli terkait dampak perang di Timur Tengah terhadap harga minyak mentah, simak dialog antara Syarifah Rahma dengan Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral periode 2016-2019, Arcandra Tahar dalam program Squawk Box di CNBC Indonesia pada Selasa, 24 Juni 2025.
Konflik Iran-Israel: Dampak Terhadap Pasokan Energi
