PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) telah sukses mengirim topside Anjungan OOA, dengan berat 530 metrik ton, dari Proyek Pengembangan Lapangan OO-OX milik PT Meitech Eka Bintan di Pulau Bintan, Kepulauan Riau, ke pantai utara Jawa Barat melalui jalur laut. Proses pelepasan topside Anjungan OOA ini dihadiri oleh berbagai perwakilan, termasuk dari SKK Migas, Pertamina Hulu Energi (PHE) Subholding Upstream, dan PHE ONWJ, serta pihak-pihak terkait lainnya. Selain itu, struktur jacket Anjungan seberat 200 metrik ton juga telah dikirim sebelumnya dari lokasi yang sama.
Anjungan OOA ini merupakan bagian dari proyek pengembangan lapangan minyak dan gas OO-OX yang dikelola oleh PHE ONWJ dengan tujuan meningkatkan produksi migas nasional. Selain itu, proyek ini juga mencakup pemboran 4 sumur pengembangan. Proyek ini diharapkan mampu memberikan tambahan produksi sebanyak 2.996 barel minyak per hari (BOPD) dan 21,26 juta standar kubik gas per hari (MMSCFD) ketika sudah berproduksi pada kuartal I-2026. Dengan kehadiran Anjungan OOA, diharapkan produksi Lapangan OO-OX dapat ditingkatkan sesuai dengan visi Perusahaan untuk mendukung swasembada energi.
Dalam upaya untuk mencapai target produksi, PHE ONWJ juga menunjukkan komitmen terhadap lingkungan dengan pemasangan panel surya berkapasitas 14.22 kW di Anjungan OOA. Penggunaan teknologi panel surya ini tidak hanya sebagai inovasi teknis tetapi juga untuk mengurangi jejak karbon dan mengembangkan energi terbarukan di sektor migas. Hal ini sejalan dengan komitmen perusahaan untuk memperkuat praktik energi terbarukan dalam mempertahankan operasi produksi migas yang ramah lingkungan.
Diharapkan, dengan terus meningkatkan penggunaan energi surya, PHE ONWJ dapat memberikan contoh bagi industri migas Indonesia dalam penerapan prinsip ramah lingkungan. Selain itu, proses pengerjaan selanjutnya termasuk instalasi jacket, pondasi piling, dan instalasi topside akan dilakukan setelah Topside Anjungan OOA tiba di lokasi kerja, di pesisir utara Laut Jawa pada Juli 2025. Seluruh tahapan pengerjaan akan dilakukan dengan standar keselamatan yang tinggi dan penuh tanggung jawab.
