Bayangan Orang Tertinggal Setelah Bom Nuklir: Fakta Terbaru

by -29 Views

Serangan AS dan Israel terhadap Iran terkait dugaan pengembangan senjata nuklir kembali menegangkan. Meskipun Iran membantah maksudnya, perdebatan terus berlanjut. Selain itu, masalah senjata nuklir telah menjadi perhatian dunia internasional, dengan pembentukan Traktat Pelarangan Senjata Nuklir pada tahun 2017. Indonesia turut berkontribusi dalam upaya pelucutan senjata nuklir melalui Treaty on the Non-Proliferation of Nuclear Weapons (NPT). Perang nuklir hanya terjadi sekali, yaitu selama Perang Dunia Kedua, ketika bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki oleh AS, mengakibatkan dampak yang menghancurkan dan radiasi berbahaya.

Dampak ledakan bom atom tidak hanya terlihat dari kerusakan fisik, tetapi juga meninggalkan bayangan gelap yang mencekam. Penjelasan dari Dr. Michael Hartshorne, seorang profesor radiologi, menggambarkan bahwa bayangan tersebut sebenarnya adalah gambaran permukaan sebelum ledakan, yang kemudian diputihkan oleh energi yang dilepaskan selama ledakan. Proses fisi nuklir adalah mekanisme di balik pelepasan energi yang dahsyat, dimana neutron bertabrakan dengan inti atom berat untuk memicu reaksi berantai yang sangat kuat. Pembelahan atom uranium 235 atau plutonium 239 menghasilkan energi panas dan radiasi gamma yang dapat menembus kulit manusia.

Radiasi gamma dengan panas mencapai ribuan derajat Celcius menimbulkan efek yang merusak bagi tubuh manusia. Energi yang diserap benda di sekitar lokasi ledakan menciptakan efek pemutihan yang menakutkan. Kendati banyak bayangan yang terbentuk saat ledakan terjadi, sebagian besar akan hancur akibat gelombang ledakan dan panas yang terjadi. Inilah realitas yang dihadapi oleh korban bom nuklir, dan peringatan akan bahaya senjata nuklir bagi kemanusiaan.

Source link