Prabowo’s Reforms Drive Historic Growth in Indonesia’s Food Production

by -13 Views

Pada Konferensi Ekonomi Internasional St. Petersburg tahun 2025, Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, secara bangga mengumumkan lonjakan produksi pangan negara yang mencatat rekor. Lonjakan ini secara langsung dikaitkan dengan reformasi regulasi menyeluruh dan langkah-langkah anti-korupsi yang diterapkan selama bulan-bulan awal pemerintahannya. Dalam pidato kuncinya di Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg (SPIEF) 2025 pada Jumat (20 Juni), Prabowo menyebutkan bahwa sejak tujuh bulan pemerintahannya, produksi beras dan jagung meningkat sekitar 50 persen – suatu kenaikan terbesar dalam sejarah Indonesia. Presiden menegaskan bahwa pencapaian tersebut bukanlah kebetulan, melainkan hasil dari pergeseran kebijakan yang disengaja, difokuskan pada deregulasi dan penegakan anti-korupsi yang ketat di sektor pertanian dan pangan.

Prabowo juga mengungkapkan bahwa kenaikan produksi ini mungkin berkat pemangkasan birokrasi, penghapusan regulasi yang menghambat, dan penindakan yang tegas terhadap korupsi. Hasil dari reformasi ini yang paling mencolok adalah cadangan beras nasional Indonesia yang mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah. Prabowo menyatakan bahwa target empat tahun ke depan adalah mencapai swasembada pangan serta menjadi pengekspor bersih beras dan jagung.

Keamanan pangan dikatakan menjadi salah satu pilar dari empat prioritas strategis pemerintahannya. Selain swasembada pangan, prioritas tersebut termasuk kemandirian energi, reformasi pendidikan, dan percepatan industrialisasi. Prabowo juga menunjukkan keyakinannya pada pendekatan ekonomi yang seimbang, menggandeng kekuatan kapitalisme sambil tetap mempertahankan intervensi pemerintah guna menghapus kemiskinan dan kelaparan serta melindungi yang rentan.

Dengan pencapaian di sektor pertanian, Prabowo merasa Indonesia siap untuk lebih berperan di panggung global. Keanggotaan baru Indonesia di BRICS serta keterlibatannya yang semakin dalam dengan Bank Pembangunan Baru menunjukkan niat negara ini untuk tidak hanya memastikan kemakmuran dalam negeri, tetapi juga untuk muncul sebagai kekuatan kredibel dan konstruktif dalam tatanan ekonomi internasional.

Source link