Dampak Kenaikan Pajak 1% oleh Ekonom AS: Analisis Terperinci

by -48 Views

Arthur B. Laffer, pencetus teori Kurva Laffer, mengungkapkan bahwa kenaikan tarif pajak sebesar 1% untuk kelas menengah atas dapat berdampak signifikan pada pertumbuhan ekonomi, penerimaan pajak, dan tingkat kemiskinan suatu negara. Melalui risetnya terhadap kebijakan perpajakan di AS sejak tahun 1913, Laffer menyoroti tekanan ekonomi yang timbul ketika pemerintah AS menaikkan tarif pajak untuk masyarakat berpenghasilan tinggi, dengan dampak terbesar pada rakyat miskin.

Di sisi lain, Laffer mengklaim bahwa penurunan tarif pajak sebesar 1% bagi kelas masyarakat berpenghasilan tertinggi dapat membantu ekonomi AS berjalan lancar dan memungkinkan kesejahteraan orang miskin karena terciptanya lapangan kerja akibat ekspansi usaha. Ia meyakini bahwa fakta mengenai dampak kebijakan perpajakan harus menjadi pijakan dalam pengambilan keputusan ekonomi.

Laffer juga menyoroti bahwa penerapan tarif pajak yang berbeda antara kelompok pendapatan dapat berdampak negatif, dengan orang kaya cenderung mencari cara untuk menghindari kewajiban pajak. Contohnya terlihat dalam pengalaman Inggris saat Gordon Brown menaikkan tarif pajak tertinggi, yang berujung pada penurunan ekonomi, pendapatan pajak, dan peningkatan pengangguran.

Di Amerika Serikat, penurunan tarif pajak di beberapa negara bagian telah membawa dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Negara bagian seperti Nevada, Texas, dan sejumlah lainnya yang merendahkan tarif pajak penghasilannya mengalami pertumbuhan ekonomi yang pesat. Hal ini menunjukkan bahwa kebijakan perpajakan yang tepat dapat melahirkan kemakmuran bagi suatu negara.

Source link