WNI Ditangkap-Rusuh Nyebar di Los Angeles dan New York: 10 Update Terbaru

by -80 Views

Kerusuhan di Los Angeles (LA), California, Amerika Serikat (AS) telah memasuki hari keempat dengan aksi protes anti-ICE (Immigration and Custom Enforcement) yang semula damai berubah menjadi bentrokan kekerasan di pusat kota dan wilayah Compton. Presiden Trump merespons dengan mengerahkan lebih dari ribuan pasukan National Guard dan ratusan marinir untuk mengembalikan ketertiban, namun langkah ini menemui tentangan keras dari Gubernur California Gavin Newsom dan Wali Kota LA Karen Bass. Data terbaru menunjukkan lebih dari 2.000 pengunjuk rasa terlibat dalam demonstrasi awal pekan ini, yang berujung pada puluhan penangkapan dan kerusakan properti termasuk pembakaran taksi otomatis tanpa sopir (robotaxi) milik Waymo dan kendaraan LAPD.

Warga Negara Indonesia (WNI) juga ikut terkena dampak penangkapan dalam kerusuhan ini. Berbagai media setempat melaporkan penyebaran kerusuhan ke kota lain di California, seperti San Francisco. Berdasarkan informasi terbaru yang dikumpulkan CNBC Indonesia, terdapat sembilan fakta terbaru terkait kerusuhan ini. Demonstran di Little Tokyo, Los Angeles bertempur dengan polisi dengan melontarkan kembang api dan menendang tabung gas yang meledak, menyebabkan kekerasan yang memprihatinkan menurut kepala polisi LAPD. Di sisi lain, polisi menggunakan gas air mata dan granat kejut untuk membubarkan para pengunjuk rasa, sementara dua WNI ditangkap dalam operasi pemerintah AS di Los Angeles.

Pemerintah AS telah mengerahkan total 1.700 pasukan Garda Nasional di Los Angeles, meskipun Gubernur California menentang langkah ini. Selain itu, 700 marinir AS juga turut dikerahkan untuk menjaga keselamatan di kota tersebut. Sementara itu, konsulat Jenderal China di Los Angeles mengeluarkan peringatan perjalanan bagi warganya sebagai langkah antisipasi atas situasi keamanan yang memburuk akibat kerusuhan di kota tersebut. Berbagai reaksi atas kerusuhan di Los Angeles juga merambat ke luar negeri, termasuk Iran yang memanfaatkan momen ini untuk mengejek pemerintahan AS. Selain itu, selebritas AS juga angkat suara mengecam kekerasan yang terjadi dalam protes di Los Angeles. Penyanyi-penulis lagu Finneas dan aktor Mark Ruffalo termasuk di antara mereka yang mengutarakan kecaman mereka terhadap penggunaan kekerasan oleh pihak berwenang.

Tak hanya di Los Angeles, protes anti-ICE juga mulai menyebar ke kota-kota lain di California, seperti Santa Ana dan San Francisco. Protes juga dilaporkan terjadi di beberapa wilayah di AS lainnya, bahkan hingga Texas dan New York. Situasi semakin memanas dengan terjadinya kericuhan dan penangkapan oleh pihak berwenang di berbagai kota. Di Dallas misalnya, satu orang sudah ditangkap menyusul aksi protes yang membesar. Selanjutnya, pembatasan imigrasi AS yang semakin ketat juga menimbulkan kekhawatiran bagi WNI yang berencana pergi ke AS, sehingga memerlukan koordinasi dengan pihak berwenang terkait untuk memastikan keberlangsungan perjalanannya.

Source link