Pengembangan Ekonomi Halal Berpotensi Jadikan Indonesia sebagai Negara Maju
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menyebut pengembangan ekonomi halal atau syariah memiliki potensi besar untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju. Dengan populasi Muslim terbesar di dunia, yaitu sebanyak 245 juta, Indonesia memiliki kekuatan pasar yang signifikan. Namun, untuk mencapai tujuan tersebut, perlu didukung dengan kemandirian ekonomi dan industri halal.
Menurut Gibran, Indonesia berhasil mencapai peringkat top 3 dalam Global Islamic Economy Index pada 2024 berkat peningkatan ekspor produk halal sebesar 7% dalam 6 tahun terakhir. Bahkan, 15 dari 30 perusahaan produsen halal terkemuka dunia berasal dari Indonesia, menunjukkan potensi besar dalam industri halal.
Sektor ekspor produk halal dari Indonesia tidak hanya diminati oleh negara-negara Muslim, namun juga semakin populer di dunia sebagai tren gaya hidup. Pengeluaran konsumen Muslim global pada tahun 2022 mencapai US$ 2,3 triliun, proyeksinya akan meningkat menjadi US$ 3,1 triliun pada tahun 2027, dengan sektor makanan dan minuman halal serta fesyen muslim sebagai sektor potensial.
Meskipun Indonesia masih berada pada peringkat kedelapan sebagai eksportir produk halal dunia, negara ini memiliki potensi untuk meningkatkan posisinya. Pemerintah Indonesia sedang membangun ekosistem ekonomi syariah dan mempercepat sertifikasi halal untuk produk dan pelaku usaha di dalam negeri, termasuk memberikan kemudahan bagi usaha kecil dan mikro dalam hal prosedur dan pembiayaan.
Di sektor keuangan, pemerintah juga mendorong perkembangan bank syariah. Dengan upaya komprehensif ini, Indonesia berpotensi untuk menjadi pemimpin dalam pengembangan ekonomi halal secara global.