Krisis Keuangan di Negara Terkaya Akibat Tindakan Polisi

by -43 Views

Nauru, sebuah negara terkenal dengan keindahan terumbu karangnya dan pantai berpasir putih, mengalami kebangkrutan yang diakibatkan oleh kelakuan polisi. Awalnya, Nauru sangat bergantung pada penambangan fosfat yang dilakukan oleh perusahaan asing sejak awal tahun 1900-an. Setelah memperoleh kemerdekaan pada tahun 1968, Nauru mengelola tambang fosfat sendiri dan mengalami kemakmuran ekonomi yang luar biasa. Namun, kekayaan ini digunakan untuk gaya hidup mewah, seperti pembelian mobil Lamborghini oleh seorang kepala polisi.

Dampaknya terasa ketika sumber daya fosfat mulai menipis pada tahun 1990-an, menyebabkan kekayaan negara itu merosot. Untuk mencari sumber penghasilan baru, Nauru beralih menjadi surga pajak yang menjual lisensi perbankan dan paspor. Namun, hal ini juga membawa masalah baru, seperti dicap sebagai negara pencucian uang oleh Departemen Keuangan Amerika Serikat.

Selain itu, Nauru juga memiliki tingkat obesitas dan merokok yang tinggi. Sekitar 70% penduduknya memiliki obesitas, sementara tingkat merokok mencapai 48,5%. Populasi Nauru saat ini sekitar 12.000 jiwa.

Australia memberikan bantuan keuangan kepada Nauru sebagai imbalan atas bantuan yang diberikan negara itu dalam menampung pusat pencari suaka yang menuju Australia. Dengan sejarahnya yang penuh warna, Nauru terus berjuang untuk mencapai stabilitas ekonomi dan kesejahteraan bagi penduduknya.

Source link