Badai PHK Besar-Besaran AS: Trump Kena Tuding!

by -32 Views

Klaim tunjangan pengangguran di Amerika Serikat (AS) telah mencapai level tertinggi dalam delapan bulan terakhir, menunjukkan lonjakan jumlah pekerja yang mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Menurut data per 31 Mei 2025 yang dikutip dari Detikcom dan AP News, total klaim tunjangan pengangguran naik sebanyak 8.000 menjadi 247.000 pengajuan, mendekati rekor tertinggi selama pandemi COVID-19. PHK massal terjadi di berbagai sektor sebagai dampak dari penurunan proyeksi penjualan dan laba perusahaan sepanjang tahun 2025, yang beberapa di antaranya mengacu pada aturan tarif Presiden Donald Trump. Meskipun Trump telah melakukan beberapa langkah untuk menghentikan atau mengurangi kebijakan tarifnya, kekhawatiran atas perlambatan ekonomi global yang disebabkan oleh perang tarif masih menghantui pasar tenaga kerja AS yang sebelumnya stabil. Sejumlah perusahaan besar, seperti Procter & Gamble (P&G), Workday, Dow, CNN, Starbucks, Southwest Airlines, Microsoft, dan Meta telah mengumumkan rencana pemutusan hubungan kerja massal. Selain itu, pemerintahan Trump juga sedang mengurangi jumlah pegawai pemerintah federal untuk efisiensi anggaran. Meskipun ada peningkatan lowongan pekerjaan pada bulan April, orang Amerika tetap merasa kurang optimis terhadap pasar tenaga kerja saat ini. Meskipun demikian, jumlah total orang Amerika yang menerima tunjangan pengangguran menurun tipis menjadi 1,9 juta per 24 Mei. Semua ini mencerminkan dampak yang signifikan dari PHK terhadap pasar tenaga kerja AS, yang membutuhkan langkah-langkah strategis untuk menghadapi situasi ini.

Source link