Dunia bulutangkis Indonesia sedang dalam duka atas kepergian Tan Joe Hok, salah satu tokoh legendaris dalam sejarah olahraga Indonesia. Pada usia 87 tahun, Tan Joe Hok meninggalkan dunia ini di Rumah Sakit Medistra, Jakarta, meninggalkan kesedihan bagi para pecinta bulutangkis tanah air. Yuni Kartika, mantan atlet nasional, berbagi kabar duka tersebut melalui akun Instagramnya @yuni.kartika73.
Sosok Tan Joe Hok dikenal sebagai pahlawan olahraga Indonesia yang semangatnya membela nama Indonesia terpancar sejak era bulutangkis nasional belum terkenal. Profil singkat dari Tan Joe Hok dapat dijelaskan dari prestasinya sebagai bagian dari “Tujuh Pendekar Bulu Tangkis Indonesia” yang membawa kejayaan bagi bangsa pada era 1950-an hingga 1960-an. Ia berhasil meraih gelar turnamen bergengsi All England pada tahun 1959 dan medali emas di Asian Games 1962.
Di luar kesuksesan di lapangan, Tan Joe Hok juga menyelesaikan pendidikan tinggi di Amerika Serikat sebelum kembali ke Indonesia untuk terus berkontribusi dalam dunia bulutangkis sebagai pelatih. Keberhasilannya dalam membela nama Indonesia dan prestasinya telah diakui oleh pemerintah dengan penghargaan Bintang Jasa Nararya. Sebagai inspirasi bagi generasi muda, Tan Joe Hok tetap aktif dalam memberikan semangat dan motivasi.
Meninggalnya Tan Joe Hok memang menandai kehilangan besar dalam dunia bulutangkis, namun warisan dan prestasinya akan terus dikenang sebagai sosok pahlawan olahraga sejati Indonesia. Dengan memiliki prestasi luar biasa dan pengabdian yang tak terbantahkan, Tan Joe Hok akan selalu diingat sebagai legenda bulutangkis yang membuat bangsa Indonesia bangga.
