Pemerintah telah menciptakan Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdeskel) Merah Putih dengan tujuan untuk memajukan perekonomian nasional. Meskipun demikian, beberapa pihak mengkhawatirkan bahwa kehadiran koperasi ini dapat menyebabkan monopoli pasar karena potensinya sebagai distributor utama di desa. Namun, Ketua Satuan Tugas Percepatan Pembentukan Kopdeskel Merah Putih, Zulkifli Hasan, menegaskan bahwa koperasi ini sebenarnya mirip dengan warung-warung di desa sehingga tidak akan menimbulkan monopoli.
Menurut Zulkifli Hasan, Koperasi Desa Merah Putih akan menawarkan harga yang lebih terjangkau karena memotong rantai distribusi yang panjang. Rencananya, Kopdeskel Merah Putih memiliki tujuh unit usaha, termasuk Kantor Koperasi, Kios Pengadaan Sembako, dan lain sebagainya. Presiden Prabowo Subianto pun telah memberikan instruksi agar program ini memberikan manfaat bagi masyarakat, termasuk menjadi agen penyalur pupuk subsidi, pangkalan LPG 3 kg, dan sembako.
Selain itu, Kopdeskel Merah Putih juga akan fokus dalam menjalankan program kesehatan dan logistik di desa untuk memastikan kesejahteraan masyarakat. Koperasi ini juga direncanakan untuk menjadi penyalur bantuan sosial dan dapat menjadi alternatif bagi rentenir dan pinjaman online ilegal di desa. Dengan berbagai inisiatif ini, Koperasi Desa Merah Putih diharapkan dapat membantu menstabilkan harga pangan di desa ketika harga sedang melonjak.
