Kebanyakan Pelaku Premanisme Ditemukan di Kramat Jati selama Operasi Berantas Jaya 2025.
Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Timur, Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly mengungkapkan bahwa wilayah Kramat Jati menjadi pusat aktivitas premanisme selama Operasi Berantas Jaya 2025. Sebanyak 157 pelaku premanisme telah ditangkap oleh Polres Metro Jaktim selama operasi yang berlangsung dari 9 hingga 20 Mei 2025. Nicolas menekankan bahwa sebagian besar pelaku ditangkap di wilayah hukum Polsek Kramat Jati.
Kramat Jati dipilih sebagai fokus penindakan karena daerah tersebut memiliki beberapa pasar, termasuk Pasar Induk Kramat Jati. Satuan Tugas Premanisme Polres Metro Jakarta Timur berupaya mempersempit ruang gerak para pelaku premanisme di wilayah tersebut.
Kategori kasus yang ditemukan di Kramat Jati antara lain pencurian, pengeroyokan, pemerasan, dan pengerahan senjata tajam. Polisi bekerja sama dengan pihak terkait untuk memastikan keamanan dan kenyamanan para pedagang dan pembeli di pasar tersebut.
Dari 157 pelaku yang ditangkap, 20 di antaranya ditahan sementara untuk proses hukum lebih lanjut, sementara 137 lainnya menjalani proses pembinaan. Hukuman yang diberikan kepada pelaku premanisme sesuai dengan berbagai pasal yang dilanggar, termasuk Pasal 363, 365, dan 368 KUHP serta undang-undang terkait lainnya.
Operasi Berantas Jaya 2025 menjadi langkah penting dalam menekan aktivitas premanisme di sekitar wilayah Jakarta Timur. Kolaborasi yang baik antara kepolisian, pemerintah, dan pihak terkait lainnya menjadi kunci utama dalam menjamin keamanan serta ketertiban masyarakat.