Indonesia, melalui SKK Migas, memproduksi minyak dan gas dengan rata-rata harian tertentu, namun masih melakukan impor minyak mentah karena produksi dalam negeri tidak mencukupi. Pada tahun 2024, produksi minyak RI mencapai 580.224 barel per hari, dengan realisasi total produksi minyak dan gas sebesar 1,79 juta barel setara minyak per hari (BOEPD).
Di sisi lain, ekspor minyak mentah Indonesia mengalami peningkatan signifikan sepanjang tahun 2024, dengan nilai ekspor mencapai US$ 2,228,458,183 atau Rp 36,9 triliun. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan peningkatan 27,39% dibanding tahun sebelumnya, dengan volume ekspor minyak meningkat dari 2.844.781.934 kg menjadi 3.620.104.103 kg.
Beberapa negara tujuan utama ekspor minyak mentah Indonesia antara lain Jepang, Korea Selatan, China, Thailand, Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, Vietnam, dan Australia. Volume dan nilai ekspor ke negara-negara ini berbeda-beda, menunjukkan potensi ekspor minyak mentah Indonesia ke pasar internasional yang terus berkembang. Selain itu, Indonesia juga berencana untuk mengurangi impor BBM dari Singapura, menunjukkan langkah strategis untuk memperkuat sektor energi dalam negeri.
