Sebuah survei terbaru di Korea Selatan mengungkapkan bahwa lebih dari setengah penduduknya mengalami kebencian yang berkepanjangan, dengan mayoritas responden merasa bahwa dunia ini tidak adil. Survei tersebut dilakukan oleh Sekolah Pascasarjana Kesehatan Masyarakat Universitas Nasional Seoul dan menemukan bahwa 54,9% dari responden berada dalam keadaan kebencian kronis. Tingkat kebencian yang parah terutama ditemukan pada kelompok usia 30-an, sementara individu yang mengidentifikasi diri mereka dalam kelas sosial bawah memiliki tingkat kebencian tertinggi. Meskipun demikian, bahkan di kalangan kelas atas, 15% melaporkan merasakan tingkat kebencian yang tinggi.
Persepsi tentang keadilan umumnya negatif dalam survei, dengan sebagian besar responden tidak setuju dengan pernyataan bahwa dunia ini adil. Tim peneliti menemukan bahwa tingkat kebencian korosponden dengan keyakinan bahwa dunia tidak adil, semakin rendah tingkat kepercayaan bahwa masyarakat itu adil, semakin tinggi tingkat kebencian. Faktor-faktor yang memicu perasaan kesal meliputi penutupan pemerintah, korupsi, perilaku tidak etis politisi, dan perubahan iklim politik.
Meskipun banyak responden mengalami stres yang berat dalam setahun terakhir, sebagian besar dari mereka sulit untuk mencari bantuan profesional karena takut akan stigma. Peneliti menekankan pentingnya lebih serius dalam menganggap kesehatan mental di Korea serta perlunya perbaikan dalam program pencegahan dan manajemen kesehatan mental. Temuan ini menyoroti urgensi untuk lebih peduli terhadap kesehatan mental masyarakat Korea, dan perlu adanya langkah-langkah nyata untuk menangani masalah ini.