Konklaf pemilihan Paus baru telah berakhir di Kapel Sistina setelah pemungutan suara yang dilakukan selama beberapa hari. Namun, pada akhirnya, satu nama akhirnya disepakati oleh para Kardinal dan Gereja Katolik resmi memiliki Paus baru. Proses pemilihan Paus ke-267 ini membutuhkan minimal 4 kali pemungutan suara sebelum akhirnya asap putih muncul dari cerobong asap di atas Kapel Sistina, menandakan terpilihnya Paus baru. Momen ini disambut dengan lonceng berdentang di Basilika Santo Petrus di Vatikan.
Pada hari Jumat, sekitar pukul 00.20 WIB, Cardinal Proto-Deacon mengumumkan nama Paus yang baru terpilih, yaitu Robert Prevost yang kemudian memilih nama Paus Leo XIV. Robert Prevost adalah orang Amerika pertama yang terpilih sebagai Paus dalam sejarah Gereja Katolik selama 2.000 tahun. Sebelumnya, ia telah menjabat sebagai Prefek Departemen Uskup di bawah pemerintahan Paus Fransiskus. Paus Leo XIV kemudian memberikan berkat pertamanya “Urbi et Orbi” kepada umat Katolik dari balkon Basilika Santo Petrus.
Proses pemilihan Paus ini membutuhkan waktu selama beberapa hari, dengan Paus terpilih sebelumnya seperti Paus Fransiskus, Paus Benediktus XVI, dan Paus Yohanes Paulus II. Namun, tercatat bahwa pemilihan Paus Yohanes Paulus I pada tahun 1978 merupakan salah satu Konklaf tercepat dalam sejarah Gereja Katolik. Kesimpulannya, pemilihan Paus baru merupakan momen penting bagi umat Katolik di seluruh dunia.