Marco Simoncelli, salah satu legenda MotoGP yang penuh semangat dan ketulusan, tetap dikenang dalam dunia balap motor meskipun kepergiannya terjadi lebih dari satu dekade lalu. Dilahirkan di Cattolica, Italia pada 20 Januari 1987, Simoncelli tumbuh besar di Coriano, Provinsi Rimini, dengan cinta yang mendalam terhadap balap motor sejak usia dini. Dari ajang minimoto, ia berhasil meraih gelar juara pada tahun 1999 dan terus meniti karier hingga mencapai level tertinggi dalam balap motor internasional.
Debutnya di Grand Prix 125cc pada 2002 membawanya menuju kelas 250cc, meraih prestasi tertinggi pada 2008 dengan gelar juara dunia. Simoncelli dengan gaya balap agresif dan rambut kribo ikoniknya berhasil mencuri perhatian penggemar MotoGP di seluruh dunia. Naik ke kelas utama MotoGP pada 2010, Simoncelli menjanjikan karier cemerlang, tetapi nasib berkata lain.
Kecelakaan tragis yang menimpanya pada ajang Grand Prix Malaysia di Sirkuit Sepang pada 23 Oktober 2011 mengguncang dunia balap motor. Diselimuti duka, legenda MotoGP seperti Valentino Rossi tak kuasa menahan tabah atas kepergian Simoncelli. Bukan hanya prestasinya, Simoncelli diingat karena kepribadiannya yang hangat dan semangat juangnya yang tinggi, menginspirasi pembalap muda dan mendorong kesadaran akan keselamatan di lintasan balap.
Warisan Simoncelli terus hidup melalui berbagai dedikasi dan inspirasi, termasuk di VR46 Riders Academy milik Rossi. Setiap kali mesin bergemuruh di lintasan, semangat Simoncelli hadir, mengingatkan bahwa keberanian dan cinta pada olahraga ini tak pernah padam. Meskipun bintang ini pergi terlalu cepat, namun cahayanya akan abadi dalam sejarah MotoGP.
