Diplomat Ulung Calon Kuat Paus Baru: Hubungan Dekat dengan China

by -15 Views

Kardinal dunia akan menyelenggarakan konklaf pada Rabu, 7 Mei 2025, untuk memilih paus berikutnya. Salah satu nama yang mencuat adalah Kardinal Pietro Parolin asal Italia. Berdasarkan laporan France24 yang mengutip AFP, Parolin, seorang pria Italia berusia 70 tahun, menjabat sebagai menteri luar negeri di Vatikan dan merupakan orang kedua paling berpengaruh di sana selama masa kepausan Paus Fransiskus. Dikenal sebagai seorang diplomat kawakan, Parolin memiliki keahlian poliglot dan pengalaman yang luas di berbagai negara seperti Asia, Timur Tengah, dan Amerika Latin. Peran pentingnya termasuk dalam mediasi antara Amerika Serikat dan Kuba serta penandatanganan perjanjian dengan China terkait penunjukan uskup.

Pietro Parolin lahir pada 17 Januari 1955 dan berasal dari keluarga Katolik yang taat di dekat Venesia, Italia. Setelah mengalami kehilangan ayahnya dalam kecelakaan mobil ketika masih muda, ia kemudian masuk seminari, ditahbiskan menjadi pendeta, dan melanjutkan studi hukum kanon di Roma. Parolin juga memiliki latar belakang dalam diplomasi, termasuk penugasannya di negara-negara seperti Nigeria, Meksiko, Rwanda, dan Venezuela.

Kariernya sebagai diplomat telah membawa Parolin ke panggung dunia, di mana ia pernah menyatakan pandangan terkait isu-isu sosial seperti selibat imam, aborsi, ibu pengganti, dan konsep gender. Dalam peran diplomatiknya yang mencolok, Parolin telah berhasil meredakan ketegangan dan memediasi hubungan antar negara, seperti antara Amerika Serikat dan Kuba.

Fransiskus mempercayakan Parolin dengan tanggung jawab besar sejak awal masa kepausannya, dan menjadikannya kardinal pada tahun 2014. Parolin dikenal fasih dalam berbagai bahasa dan bersikap hati-hati dalam setiap tindakan dan pernyataannya di depan publik. Meskipun mendapat kritik terkait beberapa mediasi yang dilakukannya, Parolin tetap berkomitmen dalam memperjuangkan hubungan diplomatik yang harmonis di kancah internasional.

Source link