Penanaman modal asing (PMA) di Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang positif, mencapai Rp 230,4 triliun atau 49,3% dari total realisasi investasi. Sementara itu, penanaman modal dalam negeri menyumbangkan sebesar Rp 234,8 triliun atau 50,5% dari total investasi yang direalisasikan. Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat bahwa PMA mengalami kenaikan sebesar 12,7% pada kuartal I-2025.
Dari data lokasi investasi, Jawa Barat menjadi favorit bagi PMA dengan total realisasi investasi sebesar US$ 2,2 miliar. Diikuti oleh Sulawesi Tengah dengan realisasi US$ 1,9 miliar dan Jakarta sebesar US$ 1,7 miliar. Kemudian, Maluku Utara dan Banten menempati posisi keempat dan kelima dengan realisasi masing-masing sebesar US$ 1,4 miliar dan US$ 1 miliar.
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan P. Roeslani menjelaskan bahwa Jawa Barat menjadi tujuan investasi yang menarik karena kawasan tersebut memiliki banyak industrial park dan investasi kendaraan listrik, terutama di wilayah Karawang. Karawang terkenal sebagai pusat industri otomotif dengan sejumlah pabrik besar seperti PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, PT Astra Daihatsu Motor, PT GS Battery, PT Honda Prospect Motor (HPM), dan PT Yamaha Motor Manufacturing West Java. Realisasi investasi di Karawang pada tahun 2024 bahkan melebihi target yang ditetapkan pemerintah pusat, mencapai Rp68,5 triliun.
Dengan pertumbuhan investasi yang positif, Indonesia terus menjadi incaran investor baik dari dalam maupun luar negeri. Jawa Barat sebagai salah satu destinasi investasi yang menjanjikan telah menarik perhatian investor dengan beragam sektor industri yang berkembang pesat.