Yayasan mitra Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kalibata, Jakarta Selatan, yaitu Yayasan Media Berkat Nusantara, menegaskan keputusan Ira Mesra Destiawati (59) untuk melaporkan dugaan penggelapan dana ke Kepolisian. Meskipun demikian, kuasa hukum yayasan tersebut, Timoty Ezra Simanjuntak, mengungkapkan kekecewaannya atas langkah hukum yang diambil oleh Ira. Timoty menyatakan bahwa pihak yayasan masih terbuka untuk berdiskusi dengan Ira mengenai kontrak kerja sama mereka. Namun, kontrak tersebut dapat dibatalkan jika terdapat wanprestasi atau pelanggaran dalam perjanjian tersebut.
Terkait laporan polisi yang disampaikan oleh Ira, pihak yayasan merasa prihatin bahwa masalah ini ditangani sebagai kasus pidana padahal seharusnya merupakan masalah perdata. Hingga saat ini, pihak yayasan belum memperoleh panggilan resmi dari Kepolisian terkait laporan tersebut. Yayasan Media Berkat Nusantara (MBN) membantah tudingan penggelapan dana yang dilaporkan oleh mitra dapur mereka, Ira Mesra Destiawati. Mereka berkomitmen untuk mencari solusi terhadap perbedaan pendapat dan menyelesaikan masalah tersebut dengan mempertimbangkan arahan dari Badan Gizi Nasional (BGN).
Mitra dapur di Kalibata melaporkan yayasan mitra Program MBG, yaitu MBN, ke Kepolisian terkait dugaan penggelapan dana sebesar Rp975.375.000. Laporan tersebut menyebutkan bahwa Ibu Ira telah bekerjasama dengan yayasan dan SPPG Kalibata sejak Februari hingga Maret 2025, memasak sebanyak 65.025 porsi. Kesepakatan dalam kontrak awal mencantumkan harga Rp15 ribu per porsi, namun ada perubahan menjadi Rp13 ribu di tengah jalan.
Kejadian ini menjadi sorotan publik dan dipantau oleh banyak pihak. Yayasan Media Berkat Nusantara tetap berusaha mencari solusi dan berharap agar masalah ini dapat diselesaikan dengan baik tanpa perlu melibatkan proses hukum yang panjang. Semua pihak diharapkan dapat berdiskusi secara terbuka dan transparan untuk menyelesaikan perbedaan pendapat yang terjadi.
