Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), telah menetapkan distribusi air bersih sebagai prioritas utama dalam menghadapi potensi kekeringan pada musim kemarau tahun 2025. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap prediksi BMKG yang menyatakan bahwa musim kemarau tahun ini akan berlangsung lebih singkat, namun tetap akan dipengaruhi oleh dampak El Nino meskipun dalam skala yang lebih ringan dari sebelumnya.
BPBD Jakarta mengidentifikasi daerah-daerah yang tidak terhubung dengan jaringan pipa PAM Jaya sebagai sasaran utama pendistribusian air bersih karena dianggap paling rentan mengalami kekurangan air. Menurut Ketua Subkelompok Pengendalian dan Operasi BPBD Jakarta, Muhammad Thoufiq Hidayatuloh, wilayah-wilayah yang tidak dilalui pipa PAM Jaya lebih rentan terhadap kekeringan karena ketersediaan air bersih yang terbatas.
Untuk memastikan kelancaran distribusi air, BPBD Jakarta telah menyiapkan berbagai fasilitas penunjang seperti mobil tangki air, tandon, dan instalasi pengolahan air portabel. Semua fasilitas ini disiapkan untuk memastikan pasokan air bersih tetap tersedia, terutama di wilayah-wilayah yang terdampak kekeringan. Selain itu, BPBD Jakarta juga telah mengaktifkan sistem koordinasi lintas sektor untuk memastikan pendistribusian air berjalan efisien.
Dengan mempersiapkan berbagai fasilitas dan fasilitas pendukung serta mengaktifkan sistem koordinasi lintas sektor, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui BPBD berkomitmen untuk menghadapi ancaman kekeringan dengan langkah-langkah yang terukur dan terkoordinasi. Ini bertujuan untuk memastikan pasokan air bersih yang memadai bagi masyarakat, terutama di wilayah-wilayah yang rentan mengalami kekurangan air pada musim kemarau tahun 2025.