Jepang masih berjuang untuk menemukan solusi dalam mengamankan perdagangan dengan AS setelah tarif yang diberlakukan oleh Presiden Donald Trump. Meski Menteri Perdagangan Jepang, Ryosei Akazawa, telah melakukan kunjungan ke Washington, hasil pasti masih belum terwujud. Perdana Menteri Jepang, Shigeru Ishiba, mengakui bahwa negosiasi di masa depan tidak akan mudah meskipun Trump telah memberikan prioritas yang baik kepada Jepang.
Perusahaan Jepang menjadi investor terbesar di AS dan mitra dagang utama dalam sektor otomotif. Namun, Jepang tetap dikenai tarif dasar 10% yang sama dengan banyak negara lain serta pungutan lebih tinggi pada mobil, baja, dan aluminium. Trump menangguhkan tarif timbal balik selama 90 hari, termasuk yang diberlakukan pada Jepang, yang menghadapi potensi tarif tambahan sebesar 24%. Keinginan Trump untuk Jepang adalah agar negara itu membeli lebih banyak barang AS, meningkatkan penjualan peralatan pertahanan, dan memperkuat yen terhadap dolar.
Akazawa mengungkapkan bahwa pemerintahan Trump ingin membuat kesepakatan perdagangan dalam waktu 90 hari, sedangkan Jepang menginginkan penyelesaian secepat mungkin. Sebelum kunjungannya ke Washington, Akazawa mencatat penurunan laba perusahaan Jepang setiap hari akibat tarif yang diberlakukan oleh Trump. Meskipun Trump menyatakan telah mencapai kemajuan besar setelah pertemuan dengan Akazawa, rincian diskusi tidak diungkap dalam pesan media sosialnya. Menteri Jepang itu juga berbicara dengan Menteri Keuangan Scott Bessent dan Perwakilan Perdagangan Jamieson Greer selama kunjungannya di AS. Selengkapnya bisa disaksikan dalam video mengenai Senjata Industri Sawit Hadapi Perang Dagang.