Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dijadwalkan akan mengumumkan serangkaian tarif besar-besaran yang dikenal sebagai “Liberation Day” atau “Hari Pembebasan” pada Rabu (2/4/2025). Meskipun begitu, hingga saat-saat terakhir, dunia masih menunggu kepastian mengenai cakupan kebijakan tersebut yang berpotensi memicu perang dagang global. Trump direncanakan akan mengumumkan langkah-langkah baru ini dalam acara di Rose Garden Gedung Putih pukul 16.00 waktu setempat bersama anggota kabinetnya, dengan janji bahwa kebijakan ini akan menghentikan eksploitasi terhadap Amerika Serikat dan membawa “zaman keemasan baru” bagi industri dalam negeri. Namun, rincian akhir kebijakan tersebut masih dalam tahap penyelesaian, meskipun Trump telah menegaskan bahwa tarif akan diberlakukan terhadap negara-negara yang merugikan AS dan bahwa ia akan menerapkan tarif timbal balik. Beberapa ekonom dan pengkritik mengkhawatirkan bahwa beban tarif ini akan ditanggung oleh konsumen AS dan berpotensi meningkatkan inflasi serta memicu resesi yang merugikan ekonomi domestik maupun global. Pasar global telah mengalami ketegangan menjelang pengumuman Trump, sementara negara-negara yang diyakini akan menjadi target utama kebijakan ini telah bersiap dengan langkah-langkah balasan serta mempersiapkan upaya negosiasi.
Pengumuman Tarif Baru Trump: Dampak pada Ekonomi Global
