Kapolri Listyo Sigit Prabowo memperkirakan arus balik Lebaran akan mencapai puncaknya pada 5-7 April 2025. Dia mengungkapkan bahwa pemerintah telah menyiapkan sejumlah strategi untuk menghadapi situasi tersebut, termasuk diskon tarif tol dan tiket pesawat serta rekayasa lalu lintas seperti one way dan contraflow. Upaya untuk mengatasi kemacetan di tol juga dilakukan dengan mempertimbangkan pembebasan tarif, namun langkah ini akan disesuaikan setelah berkoordinasi dengan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT).
Jasa Marga, yang merupakan salah satu anggota BUJT, juga memberikan peringatan kepada masyarakat yang akan melakukan perjalanan balik dari mudik Lebaran. Mereka menyarankan agar menghindari waktu-waktu sibuk atau favorit yang biasa menjadi pilihan pemudik, untuk mengurangi risiko terjebak dalam kemacetan lalu lintas. Masyarakat diminta untuk pulang saat waktu senggang, seperti awal sebelum arus balik mencapai puncaknya. Atika Dara Prahita, Operation and Maintenance Management Group Head Jasa Marga, menyarankan agar masyarakat pulang dari Bandung atau Semarang pada waktu yang lebih santai, untuk menghindari kemacetan yang biasanya terjadi saat arus balik Lebaran.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan arus balik Lebaran tahun ini dapat berjalan lancar dan aman bagi semua pemudik. Selain itu, pemerintah dan perusahaan terkait terus bekerja sama dalam meningkatkan kenyamanan dan keamanan selama musim balik Lebaran.