Di beberapa negara Arab, terjadi peningkatan jumlah warga yang beralih menjadi ateis atau tidak mempercayai Tuhan, meskipun mayoritas penduduk di wilayah tersebut adalah pemeluk agama Islam. Berdasarkan data dari Pew Research Center, sekitar 93% masyarakat Arab memeluk agama Islam. Namun, survei dari BBC International pada tahun 2019 menunjukkan bahwa persentase penduduk yang tidak beragama meningkat dari 8% pada 2013 menjadi 13% pada tahun 2019.
Fenomena ini juga terjadi di negara-negara lain seperti Iran, Turki, Mesir, dan Arab Saudi. Sejumlah survei dan riset telah mengungkapkan peningkatan jumlah warga negara Arab yang mengaku menjadi ateis dalam satu dekade terakhir. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk politisasi agama oleh pemerintah, kegagalan kepemimpinan agama pasca-Arab Spring, aksi kekerasan yang dilakukan atas nama agama, dan upaya negara untuk membatasi kebebasan beragama.
Meskipun begitu, menjadi orang Arab dan tidak beragama di negara Arab juga dianggap sebagai hal yang berbahaya dan sulit. Mereka yang memilih untuk tidak beragama dapat menghadapi pengucilan dari keluarga, teman, dan masyarakat sekitar. Bahkan, hukuman mati juga bisa diberikan kepada mereka yang dianggap melanggar norma agama. Maka dari itu, banyak orang yang tidak beragama di negara Arab memilih untuk menyembunyikan status kepercayaan dan keyakinan mereka.