Penyebab Gempa Myanmar Berdampak Parah di Bangkok

by -15 Views

Gempa bumi yang terjadi di Asia Tenggara, khususnya di Myanmar dan Thailand, menjadi perhatian utama Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Daryono. Informasi dari Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) menyebutkan adanya gempa berkekuatan magnitudo 7,7 yang terjadi pada Jumat, 28 Maret. Pusat gempa berlokasi sekitar 17 km dari kota Mandalay dengan populasi sekitar 1,5 juta jiwa. Gempa susulan dengan magnitudo 6,4 juga tercatat setelah 12 menit di lokasi terdekat, diikuti dengan beberapa gempa susulan lainnya.

Tak hanya di Myanmar, gempa juga dirasakan hingga ke wilayah tengah dan utara Thailand, termasuk Bangkok, dan Provinsi Yunnan di China. Fenomena gempa kembar atau doublet earthquake terjadi dalam kejadian ini, di mana dua peristiwa gempa bumi dengan magnitudo hampir sama terjadi secara relatif berdekatan. Namun, kerusakan yang lebih parah terjadi di Bangkok meskipun jaraknya jauh dari pusat gempa. Daryono menjelaskan bahwa kerusakan di Bangkok disebabkan oleh efek vibrasi periode panjang, yang rawan terjadi di tempat dengan tanah lunak dan lapisan tebal, seperti karakteristik di ibu kota Thailand.

Menurut laporan BMKG, gempa bumi ini merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas Sesar Besar Sagaing. Analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki mekanisme mendatar (strike-slip). Daryono juga mengingatkan peristiwa serupa yang terjadi pada tahun 1985 di Meksiko, di mana kerusakan hebat terjadi di Mexico City meskipun episentrum gempa berada di pantai Michoacan.

Peristiwa gempa di Myanmar dan dampaknya yang meluas ke Thailand dan China juga berpengaruh terhadap kegempaan di wilayah Indonesia. Sebuah peringatan bagi semua negara untuk terus waspada dan siap menghadapi potensi bencana alam yang tak terduga.

Source link