Jumlah pemudik mengalami peningkatan signifikan dalam beberapa hari menjelang Lebaran 2025. Kepadatan terjadi pada titik-titik simpul transportasi dan jalan tol akibat lonjakan pemudik yang menggunakan angkutan umum. Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenhub mencatat peningkatan sebesar 10,30% dalam jumlah pemudik pada 21-25 Maret 2025 dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Data Harian Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu mencatat jumlah total pemudik pada periode tersebut sebanyak 4.510.256 orang.
Meskipun terjadi peningkatan jumlah pemudik, data menunjukkan adanya penurunan dalam keberangkatan penumpang angkutan umum pada H-6 Lebaran 2025. Hal ini menunjukkan fluktuasi pergerakan pemudik yang terus naik sejak H-10 hingga H-6. Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenhub, Budi Rahardjo, menyarankan pemudik untuk berhati-hati dan memanfaatkan kebijakan Work From Anywhere (WFA) untuk menghindari puncak arus mudik yang diprediksi terjadi pada akhir pekan.
Peningkatan signifikan juga terlihat pada pengguna angkutan penyeberangan, moda kereta api, angkutan udara, dan bus. Namun, terjadi penurunan pada angkutan kapal laut. Budi menekankan bahwa peningkatan pemudik juga terjadi pada pemilik kendaraan pribadi roda dua dan roda empat melalui jalan arteri Jabodetabek dan jalan tol Jakarta.
Budi juga mencatat bahwa kenaikan jumlah pemudik tidak hanya terjadi pada pengguna angkutan umum, tetapi juga pada pemilik kendaraan pribadi. Data dari Posko Angleb 2025 menunjukkan penurunan pengguna mobil dan sepeda motor yang keluar Jabodetabek melalui jalan arteri dalam rangka mudik. Budi menekankan pentingnya keselamatan dan waktu yang tepat untuk melakukan perjalanan mudik, serta memperhatikan aturan lalu lintas seperti contra flow dan one way.
Dengan adanya lonjakan pemudik, diharapkan masyarakat dapat lebih waspada dan mematuhi aturan ketika melakukan perjalanan mudik. Hal ini akan membantu untuk menjaga keamanan dan ketertiban lalu lintas selama masa mudik Lebaran.
